Sebaliknya, buah yang masih mentah atau baru setengah masak memiliki rasa yang tidak enak atau bisa dibilang tidak seenak yang telah masak.
Perumpamaan ini agaknya cocok juga digunakan dalam proses pembibitan.
Karena sama dengan buah, bibit yang telah berusia tua alias matang memiliki kualitas lebih baik.
Hal ini wajar, karena bibit tanaman sebagian besar memang berasal dari buah atau biji buah yang telah masak.
Jahe yang buahnya berupa rimpang, dapat dijadikan sebagai bibit apabila telah memenuhi usia yang cukup.
Nah, usia ideal rimpang jahe untuk dijadikan bibit adalah jika telah berusia lebih dari 9 bulan setelah tanam.
Mengapa harus lebih dari 9 bulan? Karena rimpang yang telah berusia lebih dari 9 bulan, telah memenuhi kriteria yang memadai sebagai bibit.
Kriteria yang dimaksud adalah memiliki ukuran yang besar, padat, berisi, memiliki kulit berwarna cokelat menglap, dan bila dipotong, maka seratCo serat rimpang yang berasal dari bagian tengah daging akan muncul keluar.
Jika Anda tetap memaksakan untuk menahan bibit yang usianya belum cukup alias masith muda, maka 23 yang terjadi adalah bibit justru akan rentan terserang dan penyakit.
Sehingga secara otomatis akan menu produktivitas sekaligus merugikan Anda sendiri.
Karena it hanya rimpang yang telah cukup umur yang boleh ditanam demi memperoleh hasil panen yang bagus dan berkualitas.
ha .Penampilan fisik : Bentuk bibit jahe yang baik http:/bit.lyhitD6ve Bibit jahe yang baik adalah yang memiliki rimpang padat, penuh berisi, serta memiliki kulit halus atau licin berwarna cokelat mengilap.
Melihat dari penampilannya, mungkin Anda akan mengira bahwa rimpang jahe yang memiliki karakteristik semacam itu adalah jahe yang dipanen ketika 24 masih muda.
Padahal jika rimpang muda dipanen akan menyebabkannya cepat busuk dan berjamur hanya dalam O waktu beberapa bulan.
Sebaliknya, kalau rimpang telah masak dan cukup tua untuk dipanen, tidak akan mengalami hal tersebut.
Di samping itu, rimpang yang baik dan sehat dapat diketahui dengan cara memotong atau mematahkan rimpang tersebut.
Jika daging di dalamnya terlihat bersih, segar, dan berwarna puth kekuningan, maka dapat dipastikan bahwa rimpang tersebut sehat.
Untuk rimpang yang tidak sehat atau seocrypt berpenyakit, maka pada dagingnya akan nampak bercak-bercak berwarna cokelat.
Selain itu, jika ada rimpang yang penampilan luarnya terdapat bercak- bercak putih, permukaan rimpang cacat, kulitnya berwarna gelap cenderung kehitaman dan agak berbulu/berjamur, serta terdapat lubang kecil-kecil menyerupai lubang jarum pada permukaan yang agak terlindung atau lekukan, maka rimpang ini juga bukan rimpang yang layak dijadikan bibit.
Bagian rimpang yang akan digunakan Bibit jahe http://bit.ly/hizboyz Jika biasanya para petani sering menggunakan patahan sisa jahe bagian ujung sebagai bibit, maka di sini justru menggunakan bagian rimpang yang disebut dengan rimpang primer dan sekunder.
Rimpang primer sendiri merupakan rimpang yang berasal dari tunas pertama yang keluar dari bibit yang ditanam.
Sedangkan rimpang sekunder berasal dari tunas kedua yang keluar dari bibit yang ditanam.
Perumpamaan ini agaknya cocok juga digunakan dalam proses pembibitan.
Karena sama dengan buah, bibit yang telah berusia tua alias matang memiliki kualitas lebih baik.
Hal ini wajar, karena bibit tanaman sebagian besar memang berasal dari buah atau biji buah yang telah masak.
Begitu juga dengan jahe.
Jahe yang buahnya berupa rimpang, dapat dijadikan sebagai bibit apabila telah memenuhi usia yang cukup.
Nah, usia ideal rimpang jahe untuk dijadikan bibit adalah jika telah berusia lebih dari 9 bulan setelah tanam.
Mengapa harus lebih dari 9 bulan? Karena rimpang yang telah berusia lebih dari 9 bulan, telah memenuhi kriteria yang memadai sebagai bibit.
Kriteria yang dimaksud adalah memiliki ukuran yang besar, padat, berisi, memiliki kulit berwarna cokelat menglap, dan bila dipotong, maka seratCo serat rimpang yang berasal dari bagian tengah daging akan muncul keluar.
Jika Anda tetap memaksakan untuk menahan bibit yang usianya belum cukup alias masith muda, maka 23 yang terjadi adalah bibit justru akan rentan terserang dan penyakit.
Sehingga secara otomatis akan menu produktivitas sekaligus merugikan Anda sendiri.
Karena it hanya rimpang yang telah cukup umur yang boleh ditanam demi memperoleh hasil panen yang bagus dan berkualitas.
ha .Penampilan fisik : Bentuk bibit jahe yang baik http:/bit.lyhitD6ve Bibit jahe yang baik adalah yang memiliki rimpang padat, penuh berisi, serta memiliki kulit halus atau licin berwarna cokelat mengilap.
Melihat dari penampilannya, mungkin Anda akan mengira bahwa rimpang jahe yang memiliki karakteristik semacam itu adalah jahe yang dipanen ketika 24 masih muda.
Padahal jika rimpang muda dipanen akan menyebabkannya cepat busuk dan berjamur hanya dalam O waktu beberapa bulan.
Sebaliknya, kalau rimpang telah masak dan cukup tua untuk dipanen, tidak akan mengalami hal tersebut.
Sebaliknya, kalau rimpang telah masak dan cukup tua untuk dipanen
Meski disimpan untuk waktu yang lama, penampilannya tetap padat berisi dan tidak akan berubah menjadi busuk.Di samping itu, rimpang yang baik dan sehat dapat diketahui dengan cara memotong atau mematahkan rimpang tersebut.
Jika daging di dalamnya terlihat bersih, segar, dan berwarna puth kekuningan, maka dapat dipastikan bahwa rimpang tersebut sehat.
Untuk rimpang yang tidak sehat atau seocrypt berpenyakit, maka pada dagingnya akan nampak bercak-bercak berwarna cokelat.
Selain itu, jika ada rimpang yang penampilan luarnya terdapat bercak- bercak putih, permukaan rimpang cacat, kulitnya berwarna gelap cenderung kehitaman dan agak berbulu/berjamur, serta terdapat lubang kecil-kecil menyerupai lubang jarum pada permukaan yang agak terlindung atau lekukan, maka rimpang ini juga bukan rimpang yang layak dijadikan bibit.
Bagian rimpang yang akan digunakan Bibit jahe http://bit.ly/hizboyz Jika biasanya para petani sering menggunakan patahan sisa jahe bagian ujung sebagai bibit, maka di sini justru menggunakan bagian rimpang yang disebut dengan rimpang primer dan sekunder.
Rimpang primer sendiri merupakan rimpang yang berasal dari tunas pertama yang keluar dari bibit yang ditanam.
Sedangkan rimpang sekunder berasal dari tunas kedua yang keluar dari bibit yang ditanam.
Comments
Post a Comment