Mungkin Anda bertanya mengapa bibit tidak diambil dari rimpang bagian ujung seperti biasanya.
Karena umumnya rimpang yang ujungnya mudah patah adalah rimpang yang masih muda.
Meski penampilannya sendiri sangatlah bagus dan nampak sehat, akan tetapi rimpang tersebut sangat "rapuh".
Jika rimpang tersebut ditanam pada area lahan yang telah terinfeksi penyakit, maka rimpang muda itu akan sangat mudah terserang.
Oleh karena itu, akan lebih baik apabila menggunakan rimpang yang telah tua dengan mengambil bagian yang telah disebutkan di atas.
Ya, setelah melewati proses pemilihan secara ketat, bibit jahe yang telah terpilih harus disimpan terlebih dahulu.
Mengapa? Hal itu dimaksudkan untuk agar kandungan air dalam dalam tiap- tiap rimpang dapat turun serta tunas dapat tumbuh secara berbarengan.
Penanaman jahe secara polikultur dengan cabai Bibit jahe yang mulai bertunas http://bit.ly/tijTISN Sedangkan jika Anda memilih untuk langsung menanamnya tanpa menyimpannya lebih dulu, maka ada risiko yang harus Anda hadapi.Anda tidakakan tahu bilaada beberapabibityangternyata 27 bibit busuk, maka proses tumbuhnya juga memakan waktu la sehingga mengakibatkan jahe tidak tumbuh secara berbaren busuk atau terkena penyakit.
Seperti yang telah diketahui jilka n.
Untuk itulah tahap penyimpanan ini perlu dilakukan.
Berikut ini a: beberapa tips menyimpan bibit dengan benar, di antarany .
Sediakan wadah atau tempat penyimpanan bibit berupa ralk bersusun, peti, atau gudang yang dapat menyimpan bibit secara aman Untuk meminimalisir terjadinya pertumbuhan jamur atau penyakit, usahakan agar tempat penyimpanan bibit diberi gas fumigant sebelum digunakan.
Caranya, yaitu dengan cara menyemprotkan metybromida OPisahkan antara bibit yang sehat dengan yang kurang sehat dalam dua tempat yang berbeda agar bibit yang sehat tidak tertular oleh penyakit.
.Simpan bibit yang sehat dalam keadaan kering selama sekitar 3 bulan agar bentuk dan penampilan fisiknya tetap seperti semula alias tidak mengkerut.
Dengan kata lain, bibit harus terkena udara dan sinar matahari meski hanya sedikit.
Hal ini dimaksudkan agar bibit tidak bertunas saat disimpan sehingga ketika waktunya ditanam, semua bibit dapat tumbuh bersama-sama.
Saat rimpang dalam keadaan sangat kering, sekali waktu siramlah dengan air.
Lakukan penyiraman menggunakan alat semprot spray agar kulit luar rimpang tetap kering, sedangkan bagian dagingnya basah.
Bila diatas telah disebutkan serta dijelaskan secara rinci mengena tahap-tahap mengenai pemilihan bibit, maka selanjutnya akan dijelaskan tentang persiapan bibit.
Karena dengan melakukan tahap persiapan bibit secara selektif, maka tentu akan berpengaruh pada proses penanaman, pemeliharaan, serta panen nantinya.
Itu sebabnya tahap persiapan bibit juga penting 8 demi mendapat hasil yang maksimal.
Karena umumnya rimpang yang ujungnya mudah patah adalah rimpang yang masih muda.
Meski penampilannya sendiri sangatlah bagus dan nampak sehat, akan tetapi rimpang tersebut sangat "rapuh".
Jika rimpang tersebut ditanam pada area lahan yang telah terinfeksi penyakit, maka rimpang muda itu akan sangat mudah terserang.
Oleh karena itu, akan lebih baik apabila menggunakan rimpang yang telah tua dengan mengambil bagian yang telah disebutkan di atas.
Saat rimpang dalam keadaan sangat kering, sekali waktu siramlah dengan air
Penyimpanan Setelah tahap penyeleksian atau pemilihan bibit selesai, maka tahap selanjutnya adalah tahap penyimpanan.Ya, setelah melewati proses pemilihan secara ketat, bibit jahe yang telah terpilih harus disimpan terlebih dahulu.
Mengapa? Hal itu dimaksudkan untuk agar kandungan air dalam dalam tiap- tiap rimpang dapat turun serta tunas dapat tumbuh secara berbarengan.
Penanaman jahe secara polikultur dengan cabai Bibit jahe yang mulai bertunas http://bit.ly/tijTISN Sedangkan jika Anda memilih untuk langsung menanamnya tanpa menyimpannya lebih dulu, maka ada risiko yang harus Anda hadapi.Anda tidakakan tahu bilaada beberapabibityangternyata 27 bibit busuk, maka proses tumbuhnya juga memakan waktu la sehingga mengakibatkan jahe tidak tumbuh secara berbaren busuk atau terkena penyakit.
Seperti yang telah diketahui jilka n.
Untuk itulah tahap penyimpanan ini perlu dilakukan.
Berikut ini a: beberapa tips menyimpan bibit dengan benar, di antarany .
Sediakan wadah atau tempat penyimpanan bibit berupa ralk bersusun, peti, atau gudang yang dapat menyimpan bibit secara aman Untuk meminimalisir terjadinya pertumbuhan jamur atau penyakit, usahakan agar tempat penyimpanan bibit diberi gas fumigant sebelum digunakan.
Caranya, yaitu dengan cara menyemprotkan metybromida OPisahkan antara bibit yang sehat dengan yang kurang sehat dalam dua tempat yang berbeda agar bibit yang sehat tidak tertular oleh penyakit.
.Simpan bibit yang sehat dalam keadaan kering selama sekitar 3 bulan agar bentuk dan penampilan fisiknya tetap seperti semula alias tidak mengkerut.
Seperti yang telah diketahui jilka n.
Pastikan tempat menyimpan bibit memiliki ruang atau celath untuk masuknya udara dan sinar matahari.Dengan kata lain, bibit harus terkena udara dan sinar matahari meski hanya sedikit.
Hal ini dimaksudkan agar bibit tidak bertunas saat disimpan sehingga ketika waktunya ditanam, semua bibit dapat tumbuh bersama-sama.
Saat rimpang dalam keadaan sangat kering, sekali waktu siramlah dengan air.
Lakukan penyiraman menggunakan alat semprot spray agar kulit luar rimpang tetap kering, sedangkan bagian dagingnya basah.
Bila diatas telah disebutkan serta dijelaskan secara rinci mengena tahap-tahap mengenai pemilihan bibit, maka selanjutnya akan dijelaskan tentang persiapan bibit.
Karena dengan melakukan tahap persiapan bibit secara selektif, maka tentu akan berpengaruh pada proses penanaman, pemeliharaan, serta panen nantinya.
Itu sebabnya tahap persiapan bibit juga penting 8 demi mendapat hasil yang maksimal.
Comments
Post a Comment